Pages

news.detik

Sabtu, 21 Februari 2015

Antara Agama, Budaya, dan Negara

Coretan kali ini kembali membahas tentang Tiga hal yang saling keterkaitan, tapi kadang juga bertentangan dalam beberapa bahkan banyak hal. Seperti kita tahu bangsa Indonesia sejak lama memiliki budaya dan adat istiadat yang beragam, dan masih dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia walaupun disisi lain juga banyak yang tergerus kemjuan jaman. Ditelaah lebih lanjut, bangsa Indonesia juga banyak sekali mengalami perubahan jaman. Dari mulai jaman kerajaan Hindu-Budha, jaman kerjaan Islam, Jaman penjajahan, jaman sebelum kemerdekaan, jaman setelah kemerdekaan, jaman orde lama, jaman orde baru, jaman reformasi dan sekarang kita berada di jaman globalisasi. Sekian banyak jaman yang dilalui bangsa ini, tentu berakibat juga pada perubahan adat istiadat, budaya, pola pikir, agama dan cara menjalankan kehidupan termasuk roda pemerintahan.Perubahan jaman ini tidak bisa kita hindari, karena inilah hidup yang senantiasa berjalan dan silih berganti.Apa kaitannya dengan coretan kita kali ini?
Sebelum saya jawab pertanyaan tersebut, saya mulai dengan pemikiran coretan kali ini. Pemikiran tentang coretan ini berawal ketika saya melihat juga mendengar pendapat dan ketentuan yang berlaku dari berbabgai sumber terutama dari media masa, yang terdapat banyak pro-kontra didalamnya. Salah satu contoh yang mendasari pemikiran coretan kali ini adalah, ketika banyak kampanye tentang ketentuan perempuan berhijab dan berpenampilan sesuai dengan ajaran agama, disana kita berpikir tentang bagaimana nasib tarian tradisional. Katakanlah sekarang tarian Bedhaya, salah satu tarian yang sakral dalam lingkungan Keraton Yogyakarta. Jika kita bicara hijab dan ketentuan agama, sudah barang tentu cara berpakaian dan cara menari itu tidak dibenarkan dalam agama.Sebagai muslim, saya pribadipun ingin sekali melihat perempuan-perempuan berjilbab syar'i namun disisi lain saya bertanya sebagai anak bangsa bagaimana dengan nasib kebudayaan bangsa kita. Ini menjadi pertentangan dalam diri saya pribadi, yang satu tentang kemajuan agama dan yang satu tentang kemajuan budaya. Kita tidak akan berbicara akhirat atau kehidupan setelah kematian, namun kita berbicara tentang kehidupan sebelum kematian. Bukan apa-apa, namun jika kita berbicara tentang Tuhan sudah tidak ada lagi pendapat yang bisa kita kemukakan karena Tuhan adalah kebenaran yang hakiki. Pemikiran tentang budaya dan agama ini mengusik saya, sehingga saya merasa perlu menuangkannya dalam coretan ini.

Tidak bisa dipungkiri juga bahwa sejak lama sudah ada perpaduan antara budaya Islam dan budaya nusantara, yang digunakan oleh para wali untuk menyebar luaskan agama islam. Namun kini mulai banyak muncul pertentangan, antara menjalankan ajaran agama dengan sebenar-benarnya dan ajaran agama yang mengandung unsur budaya.Disini Negara harus berperan sebagai penengah, yang dimana negara harus tetap menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika dalam Pancasila sebagai dasar negara. Dilain sisi sudah banyak juga yang menginginkan perubahan ideologi negara kita, sehingga kita seringkali disuguhi banyak perdebatan dari yang hanya di group-group sosial media hingga debat yang memang resmi diadakan oleh sebuah lembaga pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat Saya pribadi berpandangan kita kembali pada jaman sebelum Pancasila terlahir atau jaman sebelum kemerdekaan, dimana perdebatan demi perdebatan terjadi tentang apa dasar negara kita. Padahal kita sepantasnya bersyukur, bahwa Bangsa kita dianugerahi banyak hal termasuk hidup damai dalam keberagaman. Itu menjawab apa keterkaitan antara ketiga hal tersebut, sekaligus saya ingin mengungkapkan harapan saya sebagai anak bangsa. Budaya sebagai warisan leluhur bangsa kita harus tetap dijaga keberadaan dan eksistensinya, karena dari sinilah kita dikenal dan dari budaya inilah yang membedakan bangsa kita dengan bangsa lain didunia. Agama sebagai pedoman hidup kita yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa harus senantiasa kita jalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya, sehingga kita menjadi negara yang beradab. Negara sebagai pemegang amanah rakyat harus senantiasa menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia dan menjaga stabilitas nasional. Sebagai anak bangsa, alangkah baiknya juga kita tetap menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila lah yang telah menyatukan bangsa kita, karena bangsa ini bukan milik sebuah golongan, bukan milik sebuah agama, bukan milik perorangan namun Indonesia adalah milik kita bersama sebagai suatu bangsa yang berdaulat.Sehingga besar harapan tak ada lagi yang memaksakan kehendak atas nama pribadi atau golongan karena akan menimbulkan perpecahan, namun berpikir tentang bagaimana memajukan bangsa kita dalam percaturan global sehingga kita tidak hanya menjadi penonton dan diperbudak bangsa lain. Sebagaimana cita-cita dan keinginan kita bersama, juga cita-cita para founding fathers. Demikian coretan kali ini, yang sebenarnya hanya sebuah curahan perasaan dan pemikiran pribadi sebagai anak bangsa yang masih harus banyak belajar. Walaupun saya akui masih banyak hal yang ingin saya ungkapkan, sehingga saya mengharapkan lebih banyak saran dan kritikan dari teman-teman anak bangsa dari sabang sampai merauke.

//sekian coretan kali ini//
Banyak yang ingin saya bahas dalam coretan-coretan berikutnya..
Tanpa ingin menyinggung pihak manapun atau siapapun, ini hanya sebuah coretan seorang anak bangsa yang ingin meluapkan hasratnya untuk menulis.

SALAM BANGGA JADI INDONESIA.....!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar