by hendra maulana |
Kita mulai dengan
pandangan anak bangsa tentang makna dari valentine itu sendiri, pandangan anak
bangsa ini saya ambil dari hasil pembicaraan dengan teman-teman, pandangan
pribadi, dan dari tulisan-tulisan di media sosial. Ada yang memaknai hari
valentine itu sebagai sebuah momen untuk menunjukan kecintaannya atau kasih
sayang terhasad pasangannya dengan simbol-simbol atau hadiah, ada pula yang
memaknai hari valentine itu sebagai hari dimana kita bisa merefleksikan rasa
cinta kita kepada pasangan.
Namun valentine bagi
saya pribadi sebagai anak bangsa, sebagai orang Indonesia juga sebagai seorang Muslim,
tidak bermakna apapun. Karena jika kita melihat dari sudut pandang budaya
Indonesia, atau sudut pandang agama valentine's day itu tidak sesuai dengan
sudut pandang manapun. Apalagi dewasa ini, banyak anak bangsa yang memaknai
valentine's day atau hari kasih sayang itu dengan hal yang negatif seperti sex
bebas, perzinahan dan lain-lain.
Media di zaman modern
seperti sekarang ini memang sangat kaya informasi, ntah itu informasi yang
bermanfaat atau kuarnag bermanfaat. Terus apa kaitannya?
sebelum saya menjawab,
mungkin perkiraan saya yang sederhana ini akan bisa menjabarkan.
Jika dilihat dan kita baca
dari banyak referensi budaya juga sejarah bangsa kita, kita sama sekali tidak
mengenal yang namanya vlentine’s day atau hari kasih sayang. Dari era
kerajaan-kerajaan di nusantara, berlanjut ke era sebelum kemerdekaan, kemudian
era setelah kemerdekaan sampai era 60’an kita tidak menemukan catatan tentang
valentine’s day jika ada yang menemukan mungkin juga amat sangat kecil
kemungkinannya. Cerita mulai berubah ke era 70-80’an, dalam satu dekade ini
kemungkinan sedikit berbeda, apa lagi di era 80’an yang semua orang tahu bahwa
di era ini budaya barat begitu hebat masuk ke Indonesia dan mempengaruhi gaya
hidup juga cara pandang banyak anak bangsa khususnya di kota-kota besar.
Melalui musik-musik, pemberitaan media masa, juga film-film dan di era ini televisi
mulai menjadi tren sehingga budaya asing bisa masuk dengan bebas. Berlanjut ke
era 90 dan akhirnya di era globalisasi sekarang ini, yang sudah tidak perlu
dijabarkan lagi. Betapa arus informasi, teknologi berikut pornografi bisa
diakses dengan mudah tidak hanya anak bangsa yang berada di kota namun juga di
desa samai ke pedalaman. Saya kira perkiraan saya diatas, dapat sedikit
menjawab kaitannya valentine’s day dan media.
Pertanyaan kedua adalah,
apa kaitannya kepentingan bisnis dengan valentine’s day dan peranan media?
Bisnis, dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) diartikan sebagai usaha komersial di dunia
perdagangan; bidang usaha; usaha dagang;
Jika kita lihat dari
arti bisnis diatas, maka bisnis itu harus menjual sesuatu sebagai produknya
untuk mendapatkan keuntungan /profit. Supaya produknya laku dan dikenal luas,
maka dibutuhkan promosi, dalam promosi semua bidang bisnis membutuhkan peranan
media entah itu media cetak atau elektronik. Disini jelas sekali kaitan antara
media dan bisnis, dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena semuanya memiliki
keterkaitan. Suatu bisnis tercipta dari sebuah peluang, dan momen valentine’s
day dalam coretan saya kali ini saya artikan sebagai salah satu bentuk peluang
bisnis.
Maka keterkaitan antara
Tiga hal ini jelas, semuanya memiliki peranan penting.
Berarti peranan bisnis
lah yang membuat valentine’s day itu dibuat seakan-akan menjadi momen yang
sangat penting untuk dirayakan, walaupun banyak sekali yang berlawanan dengan
budaya maupun agama. Beberapa bisnis yang memiliki kepentingan dalam momen
valentine’s day ini diantaranya, produk cokelat, produk alat kontrasepsi, bisnis
waralaba, hotel dan banyak lagi. Media
cetak, maupun elektronik juga sebuah bentuk bisnis tapi mereka berperan sebagai
perantara yang mendapat keuntungan dari menyebarluaskan atau mempromosikan
suatu produk kepada masyarakat melalui tayangan-tayangan di televisi maupun
tulisan-tulisan di media cetak.
Dari coretan kali ini, kita
bisa menyimpulkan bahwa momen valentine’s day, peranan media dan kepentingan
bisnis adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan.
Sisi positifnya menurut saya, yaitu keuntungan yang besar bagi perusahaan sehingga dapat mengembangkan bisnis dan menciptakan lapangan kerja juga pendapatan negara. Tapi manfaat bagi masyarakat luas, masing-masing individu yang dapat merasakan jadi belum bisa saya sebutkan.
Sisis negatifnya bagi saya pribadi cukup banyak, mulai dari memperparah kerusakan moral anak bangsa melalui pergaulan bebas dan tayang yang kurang mendidik. Tergerusnya budaya bangsa, karena valentine's day murni budaya asing. Dan banyak lagi yang dapat menambahkan sisi negatif dari momen valentine's day, yang belum dapat saya sebutkan semua dalam coretan kali ini
Sebenarnya coretan saya
kali ini bisa diperluas dengan bahasan momen-momen lain, tidak hanya momen
valentine’s day. Karena selalu ada kepentingan bisnis dalam sebuah momen,
karena didalamnya ada banyak peluang.
//sekian coretan kali ini//
Banyak yang ingin saya bahas dalam coretan-coretan berikutnya..
Tanpa ingin menyinggung pihak manapun atau siapapun, ini hanya sebuah coretan seorang anak bangsa yang ingin meluapkan hasratnya untuk menulis.
SALAM BANGGA JADI INDONESIA.....!!!!!
//sekian coretan kali ini//
Banyak yang ingin saya bahas dalam coretan-coretan berikutnya..
Tanpa ingin menyinggung pihak manapun atau siapapun, ini hanya sebuah coretan seorang anak bangsa yang ingin meluapkan hasratnya untuk menulis.
SALAM BANGGA JADI INDONESIA.....!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar